BATAM, 24JAMTOP.COM - Bisnis yang diduga tidak jelas, sampai saat ini belum diketahui bisnis online apa yang beroperasi dilokasi komplek Gading mas, sehingga Bus hantar jemput mulai parkir dalam ruko. Akibat berita dugaan kendaraan hantar jemput pekerja judi online. sampai saat ini masih menjadi tanda tanya bagi perangkat RT dan RW setempat.
Sepengetahuan dari perangkat RT 003 - RW 015 kelurahan sungai panas, memang ada karyawan kurang lebih seratusan karyawan yang bertempat tinggal di mes komplek pertokoan seruni blok. B no.16 dan no.17. Ruko yang di kontrak dari seorang pengusaha spare parts mobil, ruko milik (DT) Cahaya Mulia (CM).
Karyawan yang ditempatkan oleh perusahaan rata rata berasal dari luar daerah Batam. Yang terdiri dari rata rata berusia di bawah 30an tahun kebawah, dari pengakuan karyawan yang berada di mes tersebut, ada penanggung jawabnya.
"Ketua RT bertanya kepada beberapa narasumber yang masih dalam internal mereka. Salah satunya adalah karyawan yang ada di mes pada Minggu malam, 17 Juli 2022.
"Dik, siapa penanggung jawabnya disini, salah satu karyawan menjawab, "Kevin pak" Kevin selaku penanggung jawab dari penempatan karyawan tersebut.
"Saya minta tolong, sampaikan besok (Senin 18/07/2022) jumpai saya ya !" Selaku masih ketua RT komp. Pertokoan seruni sei. Panas.
"Baik pak, nanti saya sampaikan.
"Tolong segera, besok saya tunggu, secepatnya. "Baik pak" jawabnya.
Akan tetapi sampai saat ini 19/07/2022 Kevin selaku penanggung jawabnya pada mes dan karyawan di mes tersebut, tidak mau menjumpai perangkat RT dan RW setempat.
Kembali pada pokok perkara, awal minggu malam ketua RT 003 Sei. panas datangi kopi tiam yang bersebelahan dengan mes Karyawan tersebut. Karyawan yang ada di mes makan minum dan minum di kopi tiam yang diduga / berkemungkinan sudah ada MOU dari pihak penanggung jawab kayawan tersebut.
Disamping itu, juragan kopi tiam tersebut yang sering disebut dengan panggilan Brother oleh tetangga adalah salah satu sopir hantar jemput karyawan pekerja online yang di rekrut oleh perusahaan yang belum diketahui pastinya nama perusahaannya, tempat bisnis onlinenya seperti apa belum di ketahui.
Bahkan sampai saat ini blok berapa, nomor tempat bisnisnya berapa, tidak mau di tunjukan pada perangkat RT dan RW setempat. Justru ini ada apa ?" Bisnisnya apa ?" Jika bukan ilegal kenapa takut di ketahui !"
Semua mengarah pada dugaan besar ada sindikat perjudian di komplek yang selama ini sudah tersebar isu adanya perjudian online yang tersembunyi di wilayah kerja RT 004 - RW 015 yang belum di ketahui.
Karyawan yang ada di mes bekerja sebagai karyawan produk online, pengakuan dari mereka sebelumnya. Tempat mereka bekerja adalah komplek Gading Mas wilayah RT004 - RW 015.
Selaku ketua RT dilingkungan tersebut, pernah keliling kontrol wilayah kerjanya di cegat penjaga atau security, katanya tidak ada apa apa didalam, dan menurut mereka aman aman saja.
Bahkan seperti ada rahasia dari cara mereka. Hal ini memicu semakin kuat kecuriga terhadap pekerjaan karyawan yang ada di mes tersebut. Dalam hal ini selaku perangkat RT dan RW akan memantau, dan mencari tau kegiatan apa sebenarnya yang tersembunyi di komplek gading mas yang terkenal hotel Grand View 99 atau Sri Indah diwilayah sungai panas, kota Batam.
"Saya selaku ketua RT 003 RW 015 kelurahan sungai panas, akan terus usut isu dan dugaan perjudian online tersebut yang ada di lingkungan kerja saya. Selain selaku ketua RT saya juga salah satu pimpinan redaksi media online wajahliputannews.com, dan media 24jamtop.com," ungkap ketua RT 003 RW 015 sungai panas, kota Batam.
"Saya akan terus pantau, apa sebenarnya kegiatan karyawan yang sebanyak ini dilingkungan saya, dan tidak saya ketahui apa kegiatan sebenarnya yang digeluti selama setahun belakangan ini.
Dengan ada isu dan dugaan dari rekan rekan media online, maka saya katakan kepada semua rekan media online, usut sampai tuntas, bongkar seluruh perjudian online atau modus perjudian lainnya yang ada di kota Batam.
Selasa pagi ini 19/07/2022 selaku ketua RT memantau mes Karyawan yang ada di komplek pertokoan seruni, mobil jemputan karyawan yang biasanya di parkir di halaman, kini sudah mulai di masukan kedalam ruko. Semakin kuat dugaan bahwa ada kegiatan yang tidak resmi atau melanggar hukum.
Kami berharap, aparat hukum ambil tindakan, yang paling kami harapkan adalah transparansi dari pihak APH itu sendiri. Semoga tidak menciderai hukum di negri ini dengan menutupi para pelanggar hukum.
(RM)
