Iklan

Iklan

Gotong Royong Tanggul Sungai Belumai, Warga Tumpatan Nibung Bergerak Bersama Cegah Longsor

24JAMNews
27 Juli 2025, 14:57 WIB Last Updated 2025-07-27T07:57:43Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini

BATANG KUIS | 24jamtop.com : Semangat gotong royong kembali bergema di Desa Tumpatan Nibung, Kecamatan Batang Kuis. Pada Minggu, 27 Juli 2025, pemerintah desa bersama warga turun langsung ke pinggiran Sungai Belumai yang terdampak longsor, untuk memasang tanggul darurat guna mencegah kerusakan yang lebih luas.


Kegiatan dimulai pukul 10.10 WIB dan dipusatkan di Dusun I dan II, tepat di tepi sungai yang mengalami pengikisan tanah. Kepala Desa Tumpatan Nibung Surianto(Aceng) diwakili oleh Kepala Seksi Pemerintahan (Kasipem), Solihin, yang memimpin langsung kegiatan di lapangan. Turut hadir kepala dusun satu dan kepala dusun dua, dan pekerja harian, serta masyarakat sekitar.


Menurut Solihin, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian bersama terhadap kondisi lingkungan yang semakin rentan. "Kita tidak bisa hanya mengandalkan bantuan dari luar. Keselamatan lingkungan ini adalah tanggung jawab kita bersama," ujarnya di sela-sela kegiatan.


Dengan semangat kebersamaan, warga bergotong royong mengangkat material, mengatur susunan tanggul, dan memperkuat penahan tanah secara manual. Suasana kerja berlangsung dalam nuansa kekeluargaan dan antusiasme tinggi. Tak ketinggalan, para ibu-ibu turut berkontribusi dengan menyediakan konsumsi bagi para peserta.


Tanggul yang dibangun diharapkan dapat menahan laju erosi dan menjaga stabilitas tanah di sekitar aliran Sungai Belumai. Pemerintah desa juga berencana untuk terus memantau kondisi lokasi dan mengajukan bantuan teknis lanjutan jika diperlukan.


Gotong royong ini menjadi simbol kuat bahwa sinergi antara pemerintah desa dan masyarakat mampu menjawab tantangan secara langsung. Selain sebagai bentuk tanggap darurat, kegiatan ini juga memperkuat nilai sosial dan kepedulian lingkungan di tengah masyarakat.


Dengan penuh harap, warga Tumpatan Nibung menatap masa depan yang lebih aman dan berdaya. Sungai yang dulu mengancam, kini menjadi pemicu persatuan. Gotong royong ini bukan sekadar rutinitas, tapi wajah sejati dari kekuatan desa.(Candra)

Komentar

Tampilkan