MEDAN | 24JAMTOP.COM
M Arsyah Kertonawi tiba-tiba mengamuk menyerang ayahnya Sugeng (50) danabangnya Riski Sarbaini (21) dengan sebilah pisau. Keduanya pun tewas dengan tubuh penuh luka tikaman.
Peristiwa tragis itu terjadi, Sabtu (28/8) malam kemarin di Jalan Wakaf, Lingkungan X/XV, Kelurahan Karang Berombak Sei Agul, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan.
Berdasarkan informasi di lapangan, diduga pelaku nekat membunuh ayah dan abangnya karena diduga mengalami gangguan jiwa. Sebab saat diintrogasi polisi, pelaku mengaku sempat mendapat bisikan agar membunuh ayah dan abangnya.
Menurut Jon, kerabat korban, Arsyad nekat membunuh ayah dan abangnya lantaran disebut tengah kerasukan. "Kejadian sebenarnya sekira pukul 19.00 WIB," kata Jon di pemakaman, Minggu (29/8) siang.
Berdasarkan keterangan keluarga korban yang didapatnya, bahwa dalam insiden itu awalnya Arsyad membunuh Riski dengan pisau kecil. Setelah itu baru membunuh Sugeng.
Tapi dikatakan Jon, Arsyad sempat kesulitan membunuh ayahnya menggunakan pisau kecil.
Lalu, Arsyad mengambil parang yang ada di dapur untuk menghabisi nyawa ayahnya.
"Makanya kalau dilihat, bekas tikaman di tubuh kakaknya lebih banyak di banding Sugeng. Tapi luka tikam di tubuh ayahnya lebih besar," sebutnya.
Setelah membunuh Sugeng, rupanya Arsyad sempat ingin membunuh ibunya juga.
Tapi ibunya saat itu ternyata sedang membaca Ayat Kursi, dan seketika parang yang di genggam Arsyad jatuh ke lantai. "Dari peristiwa itulah dianggap Arsyad saat itu sedang kesurupan," ungkapnya.
Sugeng tewas dengan luka 9 tikaman pada perut dan dada kiri atas pinggang tangan kiri dan punggung serta kaki kiri. Sedangkan Riski Sarbaini mengalami sedikitnya 15 luka tikam pada dagu sebelah kanan dan perut dan dada.
Ia pun menjelaskan tidak bisa membenarkan adanya rumor yang mengatakan bahwa Sugeng dibunuh Riski, lalu Riski dibunuh Arsyad. Jon mengatakan, berdasarkan informasi yang mereka terima dari kepolisian tidak demikian.
"Pokoknya dari polisi bilangnya dua orang ditikam satu orang," ungkapnya.
Kanit Reskrim Polsek Medan Barat, AKP Prastyo membenarkan kejadian ini. Namun ia belum mau membeberkan kronologis kejadian tersebut.
Dikenal Ramah
& Rajin Ibadah