BINJAI | 24jamtop.com : Sekretaris Wilayah Pandu Tani Indonesia Sumatera Utara (PATANI Sumut), dr(c). Muhammad Ilham, S.Pt., S.H., M.H., mewakili Kepala Kantor Wilayah PATANI Sumut Drs. Rahmad P. Hasibuan, menghadiri kegiatan Gebyar Santri Selasa 14 Oktober 2025, dalam rangka menyambut Hari Santri Nasional 22 Oktober 2025 yang diselenggarakan oleh Badan Silaturahmi Pesantren Sumatera Utara (BSPSU) di Kota Binjai.
Kehadiran PATANI Sumut pada kegiatan tersebut turut membawa dukungan dari Perserikatan Perkebunan Kelapa Rakyat Indonesia (PERPEKRI) dan Asosiasi Perkebunan Kelapa Nusantara (APKN) yang diketuai oleh Sudiarto Naibaho. Kolaborasi ketiga lembaga ini bertujuan untuk mensosialisasikan pengembangan tanaman kelapa di Sumatera Utara melalui jaringan pondok pesantren sebagai bagian dari gerakan ekonomi produktif berbasis santri dan pertanian berkelanjutan.
Dalam kesempatan itu, Ketua BSPSU Kota Binjai, Handoko, menyampaikan bahwa terdapat 16 pondok pesantren aktif di wilayah Kota Binjai. Ia menyatakan kesiapannya untuk bersinergi dengan PATANI Sumut, PERPEKRI, dan APKN dalam mengembangkan program sosialisasi dan pembudidayaan kelapa dari hulu hingga hilir, termasuk pelatihan santri dalam pengolahan hasil kelapa.
“Pesantren memiliki potensi besar dalam menggerakkan ekonomi umat. Dengan sinergi bersama sektor pertanian, terutama tanaman kelapa, kita bisa membangun kemandirian pangan dan ekonomi santri,” ujar Handoko dalam sambutannya.
Sementara itu, dr(c). Muhammad Ilham menjelaskan bahwa langkah ini sejalan dengan program Asta Cita Presiden Republik Indonesia Bapak Prabowo Subianto, khususnya dalam bidang ketahanan pangan nasional. Ia menegaskan bahwa PATANI Sumut bersama mitra strategis akan terus mendorong peran pesantren sebagai pusat pemberdayaan masyarakat tani dan santri produktif di Sumatera Utara.
Kegiatan Gebyar Santri ini menjadi momentum penting bagi penguatan sinergi antara dunia pesantren, organisasi tani, dan asosiasi perkebunan dalam membangun sektor pertanian yang berdaya saing, berkelanjutan, dan berbasis kemandirian pangan.@red