Iklan

Iklan

FSMSB Desak Penegak Hukum Tindak Oknum AC Terkait Kisruh di Areal Tambang Tanjung Irat

24JAMNews
02 Mei 2025, 17:08 WIB Last Updated 2025-05-02T10:31:53Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini


LINGGA | 24jamtop.com : Forum Solidaritas Masyarakat Singkep Barat (FSMSB) angkat suara terkait insiden kisruh yang terjadi di areal tambang yang terletak di wilayah Desa Tanjung Irat, Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga.


Forum tersebut mendesak aparat penegak hukum, khususnya Polres Lingga, untuk segera bertindak tegas terhadap seorang oknum berinisial AC yang diduga menjadi pemicu utama dalam peristiwa tersebut.


Menurut FSMSB, insiden itu tidak hanya menimbulkan keresahan di tengah masyarakat, tetapi juga dapat mengancam stabilitas sosial apabila tidak segera ditangani secara serius oleh pihak berwenang.


Pembina FSMSB, Usman Wello, menyampaikan pernyataan tegas agar aparat penegak hukum tidak membiarkan peristiwa ini berlalu tanpa penanganan hukum yang jelas.


“Kami mendorong Polres Lingga agar bersikap tegas terhadap siapa pun yang terlibat dalam kekacauan ini. Jangan ada toleransi terhadap tindakan yang merusak ketertiban dan kenyamanan warga. Masyarakat butuh kepastian hukum,” tegas Usman.

Ia juga menambahkan bahwa forum akan terus mengawal proses hukum yang berjalan agar penanganan kasus ini tidak mandek di tengah jalan.


Senada dengan itu, Ketua FSMSB, Harmadi, menyerukan penghentian sementara seluruh aktivitas di area tambang pasca insiden tersebut, sampai persoalan benar-benar diselesaikan oleh pihak berwenang.


“Kami minta agar aktivitas di lokasi tambang itu dihentikan sementara waktu. Ini untuk menjaga kondusifitas dan memberikan ruang kepada aparat untuk menyelesaikan persoalan dengan jernih dan adil,” kata Harmadi.


Menurutnya, penghentian aktivitas bukan hanya demi ketertiban hukum, tetapi juga demi ketenangan masyarakat sekitar yang merasa terganggu atas kejadian tersebut.


FSMSB menilai bahwa kisruh yang terjadi ini seharusnya menjadi evaluasi bersama bagi semua pihak agar pengelolaan aktivitas di wilayah tersebut tidak memicu gesekan sosial. Mereka mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menahan diri dan tidak terpancing provokasi selama proses hukum berjalan.


“Biarkan hukum bekerja. Tapi kami akan tetap mengawal agar tidak ada yang coba-coba melemahkan prosesnya,” tutup Usman.@Abdullatif

Komentar

Tampilkan